Selasa, 30 September 2014

pengertian perjalanan wisata

                                            Pengertian Perjalanan Wisata 

 

Perjalanan wisata atau  lazim disebut  tour  tatap merupakan suatu perjalanan yang memiliki ciri-ciri suatu perjalanan, tetapi perjalanan wisata mempunyai ciri-ciri khas yang memperlihatkan warna kegiatan wisata. Pengertian perjalanan wisata dapat didefinisikan dari dua sudut pandang, yaitu sebagai berikut : 
  1. Tour sebagai suatu Produk adalah suatu rencana perjalanan menuju satu atau beberapa tempat persinggahan dan kembali ke tempat asal dengan merangkai beberapa komponen perjalanan yang diperlukan dalam perjalanan tersebut.
  2. Tour  sebagai  suatu  perjalanan  adalah  suatu  kegiatan  perjalanan  yang memunyai  cirri-ciri  tersendiri  yang  memberikan  warna  wisata  yang  bersifat santai,  gembira,  dan  untuk  bersenang-senang. Hal  inilah  yang membedakan dengan perjalanan lainnya. 

Undang-undang RI No. 9  th. 1990  tentang Kepariwisataan memberikan beberapa
pengertian yang dapat membantu memperjelas istilah perjalanan wisata. Di dalam
UU  ini  pada Bab.I  pasal  1  terdapat  beberapa  pengertian  tentang  segala  sesuatu
yang berhubungan dengan perjalanan wisata, yaitu sebagai berikut; 
  1. Wisata adalah perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara  sukarela  serta  bersifat  sementara  untuk  menikmati  obyek  dan  daya tarik wisata. 
  2. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata 
  3. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan  obyek dan  daya  tarik wisata  serta  usaha-usaha  yang  terkait  di bidang tersebut. 
  4. Kepariwisataan  adalah  segala  sesuatu  yang  berhubungan  dengan penyelenggaraan pariwisata  
Memperhatikan  uraian  UU  tersebut  dapat  dilihat  dengan  jelas  perbedaan  antara perjalanan  biasa (travel)  dengan  perjalanan  wisata  (tour).  Perbedaan  tersebut terletak pada kunjungan di obyek wisata dan daya tarik wisata. Secara umum ciri utama dari suatu perjalanan adalah sebagai berikut :
  1. perjalanannya merupakan suatu perjalanan keliling dan kembali ke tempat asal 
  2. perjalanannya diadakan dalam keadaan santai 
  3. mempunyai tujuan untuk memberikan kepuasan kepada peserta perjalanan  
  4. perjalanannya dirangkai dari beberapa komponen perjalanan yang diperlukan dalam pencapaian tujuan dari perjalanan 
  5. perjalanannya dilengkapi dengan mengunjungi obyek/atraksi wisata 
  6. perjalanannya  tidak  mempunyai  tujuan  untuk  mencari  nafkah  bagi  peserta perjalanan 
  7. belanja orang yang mengadakan perjalanan berasal dari uang yang diperoleh di tempat asal peserta perjalanan 
  8. peserta perjalanan tinggal untuk sementara ditempat tujuan perjalanan 
  9. perjalanannya dilaksanakan dalam waktu yang ditentukan
Dalam bisnis perjalanan dikenal bebarapa istilah yang mempunyai arti yang sama dengan tour yaitu: 
  1. Sightseeing yaitu perjalanan keliling yang dilakukan secara singkat (3-4 jam) 
  2. Excursion yaitu perjalanan yang dilaksanakan kurang dari 24 jam 
  3. Paket wisata  yaitu  perjalanan  yang  dilaksanakan  lebih  dari  24  jam  sehingga peserta perjalanan memerlukan jasa akomodasi.

Perjalanan wisata yang dilakukan oleh wisatawan di pengaruhi oleh motivasi, profil wisatawan dan kebutuhan wisatawan akan perjalanan wisata.

Motivasi wisatawan dalam melakukan perjalanan biasanya di latar belakangi oleh :
1.  Motivasi fisik
2.  Motivasi  budaya
3.  Motivasi interpersonal
4.  Motivasi status dan prestige

Profil wisatawan yang mempengaruhi dalam pilihan perjalanan wisata adalah:
1.  Fisik/kuantitatif  : demografi, ekonomi, sosial
2.  Phsycographic :
a.  Confident atau devident b.  Berkumpul atau menyendiri
c.  Tegang atau relaks
d.  Petualangan atau tidak petualangan
3.  Sikap atau pandangan
4.  consistency lawan complexity    
                       
              SEKILAS TENTANG GUIDING DI AKPAR MATARAM
       Guiding atau pemanduan adalah melayani seseorang atau lebih     (wisatawan / para wisatawan), yang ingin berkunjung ke suatu Daerah Tujuan Wisata (DTW).
Pemanduan dimulai dari penjemputan tamu di bandara (Transfer-In) ke hotel hingga penjemputan wisatawan dari hotel ke bandara (Transfer Out).
Pemanduan adalah berbicara di depan umum (publik) yaitu pembicaraan yang dibebani oleh suatu tujuan pokok, memberikan pelayanan kepada seorang yang sedang mengadakan perjalanan. Oleh sebab itu, pemanduan akan didukung oleh berbagai perilaku yang merupakan ciri dari pelayanan pariwisata.
Pembicara harus percaya kepada kemampuan pribadinya, melakukan persiapan. Beberapa hal berikut ini merupakan Patokan-patokan yang wajar dalam pemanduan.
1.    Selalu mempersiapkan diri
2.    Memepunyai perasaan tidak sendirian
3.    Berpikir jernih bahwa Quidience itu adalah teman anda
4.    Hilangkan ketegangan anda dan pakailah kemampuan Extra anda
5.    Berprestasilah semaximal mungkin
6.    Perhatikan bahwa masih ada hari esok
Pakailah konsep bicara sebagai berikut :
1.    Bebicara di hadapan umum adalah suatu komunikasi dua arah
2.    Pembicara yang baik mampu memperlihatkan :
a.    Hidup
b.    Menarik
c.    Antusias
d.    Vitalitas
Hindarilah kesalahan-kesalahan yang umum seperti :
1.    Mengucapkan kata-kata yang berlebihan (misalnya ucapan “er” yang panjang, “es” yang dikeraskan, dan sebagainya).
2.    Memulai dengan selalu meminta maaf.
3.    Menjadi seorang “peniru”.
4.    Mulai dengan rasa cemas dan gelisah.
5.    kehilangan kontak dengan audience.
6.    Memakai kata-kata atau bahasa untuk golongan tertentu.
7.    Memakai ungkapan atau kata-kata yang tidak ada artinya.
Sikap dan tingkah laku dalam pemanduan:
1.    Pada waktu pertemuan dan penerimaan (Transfer-In)
Pada waktu kedatangan tamu, pramuwisata telah mempersiapkan diri dengan segala kelengkapannya.
Sebelum mulai hendaknya dapat dilakukan:
a.    Pemberian salam.
b.    Perkenalan diri.
c.    Pemberitahuan tentang apa yang boleh atau dapat dilihat, dikerjakan, didengar, dirasakan, dan lain-lain.
d.    Memberikan peringatan serta petunjuk yang diperlakukan.                                                                                                                                  PRAKTIK GUIDING                                

PELAJARAN TICKETING DI AKPAR

Beberapa informasi yang tertulis dalam ticket :
Nomor ticket : terdiri dari airline code dan serial number, yang terdiri dari 14 digit angka. Tiga angka pertama adalah angka kode airline, contohnya Garuga (126), Merpati (621), Singapore Airline (618) dan lainya semua airline memiliki nomor kode tertentu. Untuk ticket paper semua angka tercetak pada ticket, tapi untuk electronic ticket hanya 13 digit yang tercetak pada ticket sedangkan nomor terakhir (check digit) tidak tercetak.

Waktu dan tempat penerbitan : disetiap ticket terdapat tanggal sebagai waktu penerbitan ticket tersebut serta tempat dimana ticket diterbitkan. Ini sangat penting untuk penanganan ticket apabila dikemudian hari dilakukan perubahan yang memerlukan persetujuan original issuing office serta untuk menentukan perhitungan terhadap tarif yang digunakan.

Nama penumpang : harus sesuai dengan nama yang tertulis di kartu identitas, yang ada fotonya(KTP/pasport) sebagai bukti bahwa ticket tersebut digunakan oleh yang berhak. Pemesanan ticket yang tidak menggunakan nama sesuai kartu identitas dapat mengakibatkan ketidaknyamanan pada saat melakukan check in di bandara, terkadang harus siap-siap membeli ticket baru kalau terjadi kesalahan nama. Sangat penting apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang menyangkut asuransi.

Tujuan penerbangan : nama-nama kota yang akan dituju, untuk perjalanan oneway maupun round trip.

Nomor penerbangan : terdiri dari 2 huruf kode airline yang diikuti dengan 2 - 4 angka, sebagai suatu nama dari sebuah penerbangan dari satu kota menuju kota tertentu. Satu nomor penerbangan/flight number mempunyai rute tersendiri/flight routing. Contohnya GA401( flight Garuda dari Denpasar ke Jakarta), SQ942 (flight Singapore Airline dari Singapore ke Denpasar).

Tanggal dan jam penerbangan : merupakan waktu yang menjadi saat penerbangan berangkat /take off, memakai standar waktu setempat/local time. Sebelum berangkat ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh setiap penumpang yaitu :

Kelas layanan : kode kelas layanan yang menentukan perbedaan cabin dan layanan di pesawat yaitu F untuk first class, C untuk business class, Y untuk economy class.

Jenis tarif / fare basis : suatu kode terdiri dari huruf yang juga ada kombinasi angka yang menunjukkan tipe tarif, nilai fare serta ketentuan dan aturan penggunaannya.

Berat bagasi : suatu angka yang menunjukkan jumlah check baggage yang bisa dibawa secara cuma-cuma oleh penumpang. Ketentuan IATA menyatakan kelas F (First class) 40 kgs, C (Business class) 30kgs, Y (ekonomy class) 20kgs. Untuk penerbangan dari dan ke Amerika jumlah bagasi ditentukan dengan piece concept yaitu sejumlah 2 pieces bagasi per penumpang.

Masa berlaku ticket : ditandai dengan tanggal dan bulan yang tercetak di kolom "not valid after".

Harga ticket : adalah nilai yang tercetak pada kolom "total".

Jenis pembayaran : adalah bagaimana ticket dibayar, dengan cash, kartu debit atau kartu kredit. Untuk pembayaran cash, pada kolom form of payment tercetak "cash", untuk kartu debit dan kartu kredit tercetak nomor kartu yang dipakai.

Restriksi penggunaan ticket : umumnya ditulis dengan singkat untuk point-point tertentu saja pada kolom "endorsement", misalnya non endorsable, non reroutable, reissue fee, dan seterusnya.

Kode booking : adalah kode reservasi yang terdiri dari 6 digit kombinasi huruf dan atau angka.

BEBERAPA JENIS TIKET

Beberapa jenis ticket yang digunakan oleh maskapai penerbangan hingga saat ini sebagai berikut:
  • Tiket paper manual, adalah tiket yang terbuat dari kertas/dokumen berharga berbentuk buku yang diterbitkan dengan cara menuliskan dengan pulpen. Tiket ini walaupun sudah lama digunakan namun sampai dengan saat ini masih tetap digunakan oleh beberapa airline. Buku tiket dicetak dengan kertas khusus agar tidak mudah dipalsukan. Dalam satu buku tiket terdiri dari satu flight coupon, dua flight coupon dan empat flight coupon. Ada audit coupon, agent coupon dan passenger coupon yang berguna sebagai kontrol terhadap diterbitkannya suatu tiket.
  • Tiket paper printer, adalah tiket yang terbuat dari kertas/dokumen berharga berbentuk buku yang diterbitkan dengan cara mem-print menggunakan printer yang dioperasikan dengan sistem tiketing tertentu. Dalam satu buku tiket terdiri dari empat flight coupon, audit coupon, agent coupon dan passenger coupon.
  • Tiket elektronik, adalah tiket yang dibuat secara elektronik, yang mana semua data penerbangan dan penumpang yang tertulis di dalamnya tersimpan dalam sebuah dokumen elektronik dalam data base airline atau perusahaan penyedia sistem tiketing. Penumpang hanya perlu membawa print out dari data tersebut yang dapat di-reprint berulang kali.
Dari ketiga jenis tiket tersebut, sejalan dengan perkembangan teknologi, jenis tiket elektronik yang paling banyak digunakan oleh airline di seluruh dunia. IATA (International Air Transport Association) menetapkan agar anggotanya menggunakan electronic ticket mulai tahun 2007 dan billing antar airline dilakukan dengan cara kerjasama bilateral             PRAKTIK TICKETING
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar